SOLO – Pembentukan kader warga peduli AIDS (WPA) sudah hampir final.
Keberadaan WPA di kota Solo menjadi penunjang keberhasilan Milleniun
Development Goals (MDG’s) tahun 2015 mendatang.
Hampir semua kelurahan telah menyiapkan personel yang akan dijadikan
sebagai kader WPA. “Dari 51 kelurahan, tinggal 4 kelurahan saja yang
belum siap. Rata-rata sudah menyiapkan personel yang jadi kader WPA,”
kata Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) kota Solo, Harsoyo
Supodo kepada wartawan, Jumat (15/3).
Pria yang kerap disapa dengan pak Yos ini mengaku, WPA sangat
berperan sebagai pendeteksi dini terhadap penyebaran AIDS yang ada di
dalam lingkungan masyarakat. Kader-kader yang diterjunkan akan memantau
kelompok-kelompok masyarakat yang dikategorikan beresiko tinggi (risti)
terhadap penyebaran HIV/AIDS. “Kader-kader WPA juga akan memberikan
sosialisasi tentang bahaya penyebaran HIV/AIDS lewat pertemuan-pertemuan
di tingkat RT dan kelurahan,” jelasnya.
Pada fungsi pengawasan, apabila kader WPA mendeteksi adanya dugaan
tertularnya virus mematikan yang dialami oleh warga di wilayahnya, kader
tersebut akan melaporkannya pada petugas layanan komprehensif
berkesinambungan (LKB) yang telah ditunjuk. Di kota Solo, LKB yang
ditunjuk sebanyak 4 Puskesmas dan RSUD Ngipang.
Oleh LKB, ditindak lanjuti dengan identifikasi, apakah yang
bersangkutan positif menderita HIV/AIDS atau tidak. Jika positif, akan
dilanjutkan dengan perawatan berkelanjutan.
Sementara, Pengelola Program KPA kota Solo, Tommy Prawoto
menjelaskan, sosialisasi yang dilakukan oleh WPA menyasar pada seluruh
komponen masyarakat. Dengan dibentuknya KPA, sesuai dengan goal dari
pencapaian MDG’s di kota Solo pada 2015 mendatang angka penularan
HIV/AIDS bisa ditekan hingga nol persen.
Deklarasi kader WPA sendiri rencananya akan dilakukan pada April
mendatang oleh Walikota Solo. “Kami masih menunggu kesiapan dari 4
kelurahan tadi,” ungkapnya.