BOYOLALI - Sejumlah kecamatan di Kabupaten Boyolali yang beberapa desanya menggelar pemilihan kepala desa (pilkades), mengambil kebijakan menunda pembagian kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) kepada warganya hingga pilkades selesai dilaksanakan.
Langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi penyalahgunaan e-KTP terkait pelaksanaan pilkades.
Hal itu diakui Kasi Pengolahan Analisa Data dan Kependudukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Boyolali, Yuning Tyas Tusara Wardani, ketika ditemui Solopos di Balaidesa Karang Nongko, Kecamatan Mojosongo, Kamis (14/3/2013).
Dijelaskan Tyas, sapaan akrabnya, saat ini e-KTP siap didistribusikan kepada warga menyusul telah diaktifkannya aplikasi smart card reader di masing-masing kecamatan.
“Secara teknis, pendistribusian dilakukan oleh pihak kecamatan karena aplikasi smart card reader atau operator untuk mengaktifkan e-KTP, sudah diaktifkan awal Februari lalu untuk semua kecamatan. Sehingga e-KTP yang dibagikan kepada warga nantinya dipastikan sudah aktif,” terang Tyas.
Namun sehubungan dengan pelaksanaan pilkades serentak di Boyolali, 20 dan 27 Maret 2013, Tyas mengatakan beberapa kecamatan sudah berkonsultasi dengan pihaknya untuk membagikan e-KTP tersebut pascapelaksanaan pilkades.
“Jadwalnya sebenarnya sudah ada, namun ada beberapa kecamatan yang menunda pembagian e-KTP tersebut sampai pilkades selesai digelar,” katanya.
Penundaan pembagian e-KTP tersebut, dijelaskan Tyas, untuk mengantisipasi penyalahgunaan e-KTP terkait pelaksanaan pilkades. Beberapa kecamatan yang menunda pembagian e-KTP tersebut, ungkap Tyas, antara lain Musuk, Boyolali, Mojosongo, Wonosegoro dan Ampel.
Langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi penyalahgunaan e-KTP terkait pelaksanaan pilkades.
Hal itu diakui Kasi Pengolahan Analisa Data dan Kependudukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Boyolali, Yuning Tyas Tusara Wardani, ketika ditemui Solopos di Balaidesa Karang Nongko, Kecamatan Mojosongo, Kamis (14/3/2013).
Dijelaskan Tyas, sapaan akrabnya, saat ini e-KTP siap didistribusikan kepada warga menyusul telah diaktifkannya aplikasi smart card reader di masing-masing kecamatan.
“Secara teknis, pendistribusian dilakukan oleh pihak kecamatan karena aplikasi smart card reader atau operator untuk mengaktifkan e-KTP, sudah diaktifkan awal Februari lalu untuk semua kecamatan. Sehingga e-KTP yang dibagikan kepada warga nantinya dipastikan sudah aktif,” terang Tyas.
Namun sehubungan dengan pelaksanaan pilkades serentak di Boyolali, 20 dan 27 Maret 2013, Tyas mengatakan beberapa kecamatan sudah berkonsultasi dengan pihaknya untuk membagikan e-KTP tersebut pascapelaksanaan pilkades.
“Jadwalnya sebenarnya sudah ada, namun ada beberapa kecamatan yang menunda pembagian e-KTP tersebut sampai pilkades selesai digelar,” katanya.
Penundaan pembagian e-KTP tersebut, dijelaskan Tyas, untuk mengantisipasi penyalahgunaan e-KTP terkait pelaksanaan pilkades. Beberapa kecamatan yang menunda pembagian e-KTP tersebut, ungkap Tyas, antara lain Musuk, Boyolali, Mojosongo, Wonosegoro dan Ampel.
Sumber: solopos